Sangatta, 17 Agustus 2025 – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sangatta menggelar sesi Sosialisasi Budaya Mutu sebagai bagian integral dari rangkaian Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) bagi mahasiswa baru. Sesi ini dipimpin langsung oleh Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), Anggra Prima, M.Pd., yang menegaskan bahwa budaya mutu harus menjadi “karakter kolektif” seluruh sivitas akademika, termasuk mahasiswa.
Dalam pemaparannya, Anggra Prima menekankan bahwa mahasiswa baru tidak hanya berfungsi sebagai penerima manfaat (objek), melainkan harus menjadi subjek aktif dalam sistem penjaminan mutu kampus.
“Budaya mutu bukan hanya milik para pimpinan atau dosen saja. Kehadiran, sikap, dan kontribusi Anda semua akan turut menentukan bagaimana wajah STAI Sangatta di masa depan,” ujar Anggra Prima kepada para mahasiswa baru.
Sosialisasi tersebut menargetkan pengenalan Visi Jangka Panjang STAI Sangatta hingga tahun 2046, yaitu menjadi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) yang Unggul, Berdaya Saing, dan memiliki ciri khas Pengembangan Masyarakat Berwawasan Multikultural.
Untuk mencapai visi tersebut, LPM memaparkan 8 Strategi Utama Budaya Mutu, yang meliputi:
- Penguatan Tata Kelola dan Manajerial.
- Peningkatan Mutu Pendidikan (Kurikulum dan Kompetensi Dosen).
- Mendorong Riset yang Berdampak.
- Pengabdian Masyarakat yang Memberdayakan.
- Penyediaan Sarana Prasarana Memadai.
- Peningkatan Reputasi Nasional (Akreditasi).
- Inovasi dan Kolaborasi Lintas Bidang.
- Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia.
Anggra Prima juga memaparkan 8 Nilai Inti (Tata Nilai) yang harus menjadi landasan perilaku harian mahasiswa di kampus, di antaranya adalah Keunggulan Akademik dan Integritas.
“Dalam dunia akademik, integritas adalah prinsip yang tidak bisa ditawar. Mahasiswa diharapkan jujur dalam ujian, tidak melakukan plagiarisme, dan menghormati proses dengan penuh tanggung jawab,” tegasnya.
Nilai-nilai inti lainnya mencakup Keterbukaan dan Inklusivitas, Inovasi dan Kreativitas, Kepemimpinan yang Beretika, Kolaborasi dan Kemitraan, Pengembangan Berkelanjutan, dan Pelayanan kepada Masyarakat.
LPM STAI Sangatta menegaskan bahwa peran mahasiswa baru dalam mewujudkan budaya mutu sangat strategis. Mahasiswa didorong untuk:
- Menjadi Pelaku Utama Budaya Akademik Positif: Disiplin, semangat belajar tinggi, dan aktif terlibat dalam kegiatan kampus.
- Menjaga Nilai Integritas: Menghindari plagiarisme dan membangun reputasi sebagai insan yang dapat dipercaya.
- Aktif dalam Riset dan Pengabdian Masyarakat: Tidak hanya datang, duduk, dengar, lalu pulang, tetapi terlibat dalam kegiatan produktif yang memperkuat kapasitas diri dan memberi dampak nyata kepada lingkungan sekitar.
Kegiatan sosialisasi ini diakhiri dengan pesan, “Budaya mutu tidak cukup dijalankan hanya karena ada aturan. Budaya mutu harus menjadi bagian dari sikap hidup kita sehari-hari, baik dalam belajar, mengajar, melayani, maupun bersosialisasi.”
STAI Sangatta berharap dengan penanaman budaya mutu sejak dini, institusi dapat mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam iman dan takwa, serta memiliki wawasan multikultural.